Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Akidah dan tauhid: pengertian, jenis-jenis serta istilah yang berkaitan dengannya

 

orang islam yang sedang salat dan sujud
Canva

Pengertian akidah

Menurut bahasa, akidah berasal dari bahasa Arab: ‘aqada–ya’qidu–uqdatun–wa ‘aqidatun, yang artinya simpul yang mengikat dengan kuat. Kata ini sama dengan asal kata akad yaitu al-Aqdu yang juga berarti ikatan. Selain berasal dari kata tersebut, akidah juga bermakna at-Tausiqu: kepercayaan, al-ihkamu: mengokohkan (menetapkan), dan ar-Rabthu biquwah: mengikat dengan kuat.

Adapun secara istilah (terminologi), akidah diartikan sebagai iman yang teguh dan pasti. Artinya keimanan yang kokoh dan tak akan mudah digoyahkan sehingga menjaga seseorang terus berada dalam jalan kebenaran. Akidah dalam agama Islam disebut akidah Islamiyah, yaitu keimanan yang teguh dan bersifat pasti kepada Allah Swt dengan pelaksanaan segala kewajiban dan bertauhid. Terdapat banyak ayat yang menyangkut akidah ini, misalnya Ali-Imran ayat 188 dan surah al-Ikhlas. (baca juga tentang pengertian syariah di sini)

Jenis-jenis tauhid

Harun Nasution dalam Ensiklopedi Islam menjelaskan bahwa akidah merupakan konsideran tauhid rububiyah dan uluhiyah yang harus sama-sama diyakini dan diamalkan. Tauhid Rububiyah ialah suatu keyakinan seorang muslim bahwa alam semesta ini beserta isinya telah diciptakan Allah Swt. Misalnya keyakinan dengan meyakini bahwa hamparan tanah bumi merupakan ciptaan Allah Swt. Adapun tauhid uluhiyah merupakan keyakinan bahwa hanya Allah Swt yang berhak disembah sebagai Tuhan. Wujud tauhid uluhiyah ini misalnya shalat, berpuasa, dan ibadah lainnya.

Jenis tauhid lainnya yaitu tauhid asma wasifat. Tauhid ini memiliki pengertian bahwa Allah Swt harus diyakini berdasarkan sifat dan namanya. Sifat dan nama Allah Swt disebut dengan Asmaul Husna. Asmaul husna sendiri berjumlah 99 dengan arti dan makna yang berbeda-beda. Berikut ke-99 asmaul husna tersebut:

Tingkatan keyakinan

Al-Quran menjelaskan tiga jenis tingkatan keyakinan yaitu ilmul yaqin, ainul yaqin, dan haqqul yaqin. Ketiga tingkatan tersebut tentu disebut dalam surah dan ayat berbeda. Istilah ilmul yaqin dan ainul yaqin masing-masing disebut dalam surah at-Takatsur ayat 5 dan 7. Adapun haqqul yakin disebutkan dalam surah al-Waqiah ayat 95 dan surah al-Haqqah ayat 51.

Ilmul yaqin merupakan keyakinan yang didapatkan melalui perkembangan pengetahuan. Strata keyakinan ini memiliki karakteristik bahwa kepercayaan mesti berdasar pada sesuatu yang dapat dicerna otak atau dibuktikan dengan ilmu pengetahuan. Oleh karenanya, ilmul yaqin berada di tempat terendah karena menolak segala yang tidak diterima oleh akal. Contoh ilmul yaqin yaitu percaya bahwa bumi berbentuk bulat seperti telur dikarenakan penelitian ilmiah yang telah membuktikannya serta telah disebutkan dalam kitab suci al-Quran.

Tingkatan keyakinan yang kedua adalah ainul yaqin. Artinya keyakinan yang timbul akibat dari menyaksikan secara langsung. Pemaknaan ini bisa kita kaitkan dengan definisi ihsan, yakni an-ta‟buda Allaha ka-annaka tarahu, wa-in-lamtakun tarahu fa-innahu yaraka–hendaklah kausembah Allah seakan-akan melihat Dia. Contoh ainul yaqin misalnya percaya bahwa tumbuhan ditumbuhkan oleh Allah Swt dari tanah dikarenakan telah melihat berbagai jenis tumbuhan memang tumbuh dari tanah. (baca juga tentang pengertian akhlak di sini)

Adapun tingkatan keyakinan terakhir yaitu haqqul yaqin. Artinya kepercayaan yang bukan hanya berasal dari pengetahuan, penyaksian, tetapi juga bersumber dari perasaan terdalam manusia akan sesuatu. Haqqul yaqin sulit digambarkan dengan kata-kata, namun jelas bahwa keyakinan yang satu ini merupakan keyakinan yang membuat orang percaya terhadap sesuatu yang bahkan sulit untuk dipahami. Misalnya, kepercayaan terhadap adanya surga dan neraka meskipun secara akal sangat sulit menerima bahwa tempat-tempat seperti itu benar-benar ada. Bagaimanapun, agama merupakan ajaran yang menuntut kepercayaan di luar akal sehat manusia.

Istilah penting dalam pembahasan akidah

Terdapat beberapa istilah yang berkaitan dengan akidah yang menurut saya penting untuk dibagi kepada Anda. Istilah-istilah ini antara lain:

Shadatain: bersaksi tiada Tuhan selain Allah Swt, merupakan bagian utama kalimat syahadat dalam Islam.

Syahadat Risalah: bersaksi Muhammad Saw merupakan rasul Allah Swt, merupakan bagian kedua kalimat syahadat dalam Islam.

Ihsan: ibadah kepada Allah Swt seolah-olah dapat melihat-Nya

Islah: memperbaiki dari kerusakan

Iman: kepercayaan atau keyakinan terhadap ajaran Islam

Marifatullah: mengenal Allah Swt

Mardhatillah: Ridha Allah Swt

Al-baro: menjauhi orang kafir dan tidak bertempat tinggal bersama mereka

Al-wala: dekat dengan orang Muslim, bertempat tinggal, dan mencintai mereka

Mudahana: mendahulukan orang lain dalam kebaikan

Mudaroh: menolak keburukan dengan cara yang lembut

Muntahana: berpura-pura dalam keburukan

 

Posting Komentar untuk "Akidah dan tauhid: pengertian, jenis-jenis serta istilah yang berkaitan dengannya"