Ruang lingkup pembahasan ilmu ekonomi Islam
![]() |
Ruang lingkup ekonomi Islam |
BERDASARKAN buku Ekonomi Islam 101 yang ditulis oleh Chandra Natadipurba dan diterbitkan oleh PT.Mobidelta Indonesia atas kerjasama Forum Silatturahim Studi Ekonomi Islam (FoSSEI), pengetahuan tentang ekonomi Islam mencakup pengetahuan positif, normatif, dan prediktif. (pengertian ekonomi Islam ada di sini)
Pengetahun Normatif
Pengetahuan normatif adalah pengetahuan mengenai apa yang, “Seharusnya” dilakukan manusia menurut al-Quran dan sunnah. Artinya, bahasan terpenting dalam ekonomi Islam yaitu terkait apa dan bagaimana yang seharusnya terjadi atau dilakukan manusia. Semua ini mencakup banyak hal misalnya petunjuk moral, petunjuk takwa, mencegah kezaliman, dan juga kemungkaran.
Jika mempelajari ekonomi Islam lebih dalam, pengetahuan normatif dapat kita temukan dalam berbagai fokus pembahasan ekonomi Islam. Fokus pembahasan ini misalnya fiqh muamalah, etika ekonomi Islam, sistem keuangan Islam, hukum zakat, akuntansi perbankan Islam, pembangunan dalam persfektif Islam, dan manajemen kepemimpinan Islam.
Pengetahuan Positif
Pengetahuan positif yaitu pengetahuan mengenai manusia dan permasalahnnya secara apa adanya. Pengetahuan yang dimaksud ini berhubungan dengan pernyataan-pernyataan seputar manusia secara apa adanya atau sesuai kenyataan yang terlihat. Secara khusus, yang dimaksud di sini adalah al-Quran dan sunnah yang menjelaskan manusia sesuai dengan realitas kenyataan. Misalnya, tentang realitas atau kenyataan bahwa manusia memang pada dasarnya serakah dan bersifat tergesa-gesa. Semua itu dijelaskan tanpa ditutup-tutupi dan sesuai dengan fakta-fakta yang telah terjadi.
Pengetahuan Prediktif
Pengetahuan prediktif yaitu pengetahuan mengenai manusia dan permasalahannya secara sebab-akibat. Artinya, pengetahuan prediktif sangat berkaitan dengan masa lalu dan masa depan, dengan kata lain sebab dan akibat. Seringkali pengetahuan ini disebut hukum kausalitas yang artinya segala sesuatu disebabkan sesuatu, atau dengan kata lain segala sesuatu menyebabkan sesuatu. Misalnya, sebab dari kesejahteraan adalah keimanan, sebab dari kekayaan adalah sedekah dan zakat, serta akibat dari keserakahan adalah kesengsaraan.
Sebagaimana yang terlihat pada gambar, baik pengetahuan positif dan prediktif dapat ditemukan dalam teori-teori ekonomi Islam. Hal ini karena pengertian dari teori ekonomi Islam yaitu pernyataan-pernyataan yang terinspirasi dari ajaran ekonomi Islam yang menjelaskan atau memprediksi fenomena-fenomena yang dapat di amati. Beradasarkan pengertian tersebut, terlihat jelas bahwa menjelaskan yang dimaksud alah pengetahuan positif dan memprediksi yang dimaksud adalah pengetahuan prediktif.
Posting Komentar untuk "Ruang lingkup pembahasan ilmu ekonomi Islam"