Pikir Kucing Melihat Harimau
![]() |
Canva |
Mereka adalah pemimpin kami
Tidur dengan perut kenyang, sedang kami terjaga karena lapar
Mereka adalah pemimpin kami
Berenang dalam kolam gedung tinggi, sedang kami menimba air dari sumur kering
Terbalik, kuharap rakyat menindas pemimpinnya
Terbalik, kuharap rakyat yang korupsi bukan pemimpin
Nasib diri negeri para petani, lapar sendiri di tengah ladang kaya pangan
Nasib diri negeri para nelayan, makan tak berlauk di tengah lautan kaya ikan
Negeri kita kaya akan tambang-tambangan, namun kurang orang-orang peduli akan gamang
Negeri kita kaya akan rempah-rempahan, namun kurang orang-orang berhati dermawan
Kami tak butuh ceramahmu wahai tertitip kebijakan publik, kami hanya butuh kerja kerasmu yang tak kenal waktu
Kami tak butuh janji manismu yang tak semanis madu, kami hanya butuh tempat terbuka untuk mengadu
Ya, mungkin benar Tuhan tempat mengadu, tapi bukankah kalian yang seharusnya mengadu kepada-Nya?
Perihal sumpah serapah di atas kitab yang kalian janjikan dengan lantang, ternyata tak terwujud bahkan sebaris kata-pun dalam dunia
Perihal luka yang kau goreskan dengan sengaja kepada rakyatmu, lalu kau berharap hilang begitu saja ditelan peradabanmu
Ya, mungkin benar kalian telah berusaha, tapi bukankah hasil selalu berbanding lurus dengan usaha?
Nyatanya, jika kalian telah berusaha hasilnya lantas pergi ke mana?
Terbawa arus laut hingga ke kedalaman samudera yang tak tersentuh?
Atau terbakar habis bersama kobaran api hutan korban kemajuan industri?
Jutaan buruh turun ke jalan mencari setitik keadilan, namun yang mereka terima sebaris polisi bertameng hitam menghalangi
Ribuan mahasiswa berseru meneriakkan kesejahteraan, namun yang mereka dapat teriakan dari moncong senapan yang gahar
Ratusan teriakan petisi di jagat maya telah ditandatangani, namun yang terpublish adalah disahkannya sebuah jalan baru menuju kapitalisme penuh lara
Puluhan petani dan nelayan menyeru tentang kemiskinan, namun yang mereka terima hanya jawaban, “Sabar, semua akan indah pada waktunya!”
Mereka, pemimpin kami yang jujur, namun minoritas di tengah pemimpin dusta
Mereka, pemimpin kami yang bijak, namun minoritas di tengah pemimpin dungu
Awan mungkin tak perlu bertanya soal langit, karena di tepat di bawahnya
Rakyat mungkin tak perlu bertanya soal pemimpin, karena dia tepat dalam kekuasaanya
Begitulah kira-kira, pikir kucing yang melihat harimau
Posting Komentar untuk "Pikir Kucing Melihat Harimau"