Lompat ke konten Lompat ke sidebar Lompat ke footer

Gamang

 

laki-laki di pinggir jalan yang gelap dan sunyi
Canva

Negeriku kini sedang kacau

Penuh orang-orang yang senang meracau

Mereka bukan burung, namun senang berkicau

Soal keadilan, soal kesejahteraan, soal kemanusiaan, yang nyatanya hanya senda gurau

 

Negeriku kini menuju satu abad

Penuh orang-orang yang senang berdebat

Mereka bukan tanaman, namun senang menjadi benalu

Bagi bantuan sosial, bagi infrastruktur, bagi pendidikan, juga kesehatan

 

Ahhh, bakar sajar benalu-benalu yang tak tahu malu itu!

Masukkan mereka dalam tungku api amarah rakyat pinggiran

Buat mereka jadi abu yang bahkan tak bisa disebut debu

Buat mereka tahu rasanya jadi terpimpin yang ditindas pemimpin

 

Aku muak, aku benci, aku marah!

Pada kabar dari angin bahwa negeriku penuh luka

Korupsi, kolusi, nepotisme dan tirani merajai surat kabar

Aku sedih, aku duka, aku pilu!

Pada kabar dari burung bahwa negeriku penuh bencana

Banjir, longsor, gempa, dan kedunguan merajai jagat maya

 

Ahhh, sudahlah, orang-orang pun tak akan peduli

Soal pemerintah yang berpura-pura tuli

Pada suara-suara gamang dari pelosok negeri

Pada tangis rintih kemiskinan para petani

Juga pada keadaan susah hati sang ibu pertiwi

 

Posting Komentar untuk "Gamang"